Tuesday, November 13, 2018

Hujan Mantan


Air hujan membasahi tanah hari ini, lebih tepatnya jam 17:45. Aku termenung di dekat teras depan rumahku, sesekali tanganku merasakan rintikan air itu, dan sesekali pula mataku tak mampu menahannya. Rindu ini membawa anganku ke masa tentangku dan dia, masa dimana aku berjuang bersamanya hingga akhirnya aku tak punya alasan lagi untuk bertahan, bertahan dengan semua rasa ini.
2 Bulan Sebelumnya...
Hari ini aku berjanji akan menjemputnya, ya cinta memang tidak butuh alasan untuk berkorban. Sekitar jam 4 sore aku berpamitan kepada ibuku, lalu mengendarai motorku menuju rumahnya, lumaya jauh sih sekitar 2 jam hehehe, maklum rumahnya diperkotaan sedangkan aku dipelosok desa, dia sudah menungguku, sungguh aku terlihat bodoh hari ini. Hanya karena cinta aku rela menjemputnya dengan status yang tidak jelas. Hanya karena aku percaya bahwa dia sangat menyayangiku aku sebagai lelaki rela menjemputnya. Melihatnya tersenyum membuatku menepis semua fikiran aneh dan konyol itu.
“Mau ke mana nih?” tanyaku menghampirinya
“Ke mana aja, ya udah yuk”
Dia mengangguk, kemudian aku menstarter motor perlahan. Aku tersenyum mendengarnya bicara banyak hal, hanya rasa nyaman yang kudapat tetapi dapat menumbuhkan banyak rasa untuknya.
“Ini mau ke mana?” ucapnya sedikit berteriak
“Terserah kamu saja” balasku mendekati telinganya
“Bagaimana kalau kemall aja?”
“Boleh”
Dia masih tetap banyak bicara, tentangnya, tentang kita. iya kita yang dulunya pernah menjadi sepasang kekasih, semuanya berakhir karena ketidak jujuran, bukan hal pada umumnya, memang seharusnya dari awal masalah ini diceritakan sehingga hubungan konyol ini tidak akan pernah terjadi
Tiba tiba hujan turun perlahan membuyarkan semua lamunan tentangku bersamanya, dulu. Aku memberhentikan motor maticku di depan sebuah toko yang cukup untuk berteduh.
“Sebaiknya kita pulang saja ya tidak usah ke mall nya ” ucap M
“Maksudnya pulang sekarang? kamu mau hujan hujanan?” tanyaku
“Ya emang kenapa”
“Kita tunggu hujannya reda dulu aja”
Ucapanku mengakhiri pembicaraan itu, semuanya hening seketika, hanya ada suara rintikan hujan yang semakin lama semakin kencang.
M terlihat gelisah, Maklum jam sudah menunjukan 11 malam, dan besok pagi di kerja... sebenarnya sama sihh akupun demikian, sepertinya dia tidak sabar untuk segera pulang lalu mengganti pakaiannya yang sedikit basah itu tetapi membuatnya sangat menggigil. Tak henti hentinya dia meniup tangannya, mungkin untuk membuat badannya terasa sedikit hangat. Sedangkan aku, apa yang bisa kulakukan untuknya?
“Sudah, tidak apa apa kita hujan hujanan saja” ucapnya
“Yakin?”
Dia tersenyum meyakinkanku, lalu aku menstarter motor ku, sesekali dia menggigil lagi tetapi ya sudahlah dia cukup tau aku menyayanginya meskipun aku tidak bisa menghangatkannya.
“Kamu tau tidak kenapa hari ini hujan?” tanyaku
“Kenapa?”
“Ya artinya kita nggak boleh keluar”
“Ihh.. kan kamu yang ngajakin”
“Iya iya, hujan turun itu menandakan kalau kita juga harus punya cerita bersama hujan dan dia menjebak kita supaya kita punya banyak waktu untuk bersama”
“Ohh” balasku dengan tersenyum
“Hanya ohh, aku tau kamu menyayangiku”
“Memang iya”
“Lalu kenapa kita tidak seperti dulu?”
“Bukankah aku sudah mengatakannya”
“Iya aku menyayangimu dan akan selalu menemanimu”
“Sudahlah, hentikan, ”
“Seharusnya kamu membawa jaket M, kalau begini mau bagaimana? kelemahanmu kan terkena air hujan, malah meyakinkanku untuk hujan hujanan. Seharusnya aku tidak menurutimu tadi M, kalau kamu sampai sakit bagaimana? besok kamu juga harus kerja kan? aduh bagaimana ini M” ucapku dengan cerewetnya
“Sudahlah aku tidak papa” ucapnya dengan tertawa, dan suaranya sedikit hangat di telingaku.
“Kamu menertawaiku ?”
“Bukan begitu, tetapi suara cemprengmu sungguh membuatku rindu. Sudahlah aku berjanji akan baik baik saja selama bersamamu”
Mungkin hanya itu yang kuingat secara jelas, lalu semuanya menghilang, ada seseorang yang membuat M tidak seperti M yang pertama kukenal dan mulai hari ini aku berhenti dengan semua tentang dirinya. Rasa rindu pasti ada tetapi itu juga tak akan membawanya kembali, dan dia juga terlihat baik baik saja tanpaku.
Terima Kasih lagi yang kedua kalinya M
x
x

Share:

0 komentar:

Post a Comment