Thursday, December 26, 2019

Apa Sih...

Kangen...

Kangen Bukan hanya tentang Judul Lagu Dewa 19 :)
Tapi Lebih dimana kita mengekspresikan sayang kita kesuatu objek entah itu orang,benda, tapi Bukan Benda Mati Juga yaaa, itu lebih kenyembah sihh..

Apa Sih ngak jelass,, iya aku memang ngak jelas,, kan iyakan Saya ngak jelas... masih dibaca

Tahun Berganti tahun,,, selama berjalan ini berapa kali Anda sudah menyebut kalimat kangen? baru 3 kali kan.. Ulang Aja Lagi *mikir

Flashback kebelakang, Apa - apa Aja sih yang Kita Sudah Capai selama hidup.. Apakah Masih Ada, tentu Masih namanya Kita Makhluk Hidup Pasti tidak Ada Rasa Puas. Tinggal bagai mana Kita Mencapai suatu Tujuan itu.

Kadang Aku Mikir gini....
Iya Mikir...

Pikirin Aja Dulu yaaa
Kalau udah Ketemu Lakukan jangan Nunggu Mikir Dulu....

Masih dibaca !!


Apa Sihhhh....









Share:

Monday, April 22, 2019

Jika Patah Hati Lagi

Sesekali aku ingin mengenangmu lagi. Mengingat-ingat kembali, bahwa dulu pernah ada bahagia yang berakhir luka. Aku yang dulu pernah mencintaimu dengan sangat dalam. Aku yang dulu pernah begitu percaya, bahwa kau akan menjadi alasan bahagia satu-satunya. Aku pernah menanam banyak doa-doa di dadamu. Memupuknya agar terus tumbuh dan semakin bertambah. Dengan tabah kujaga hatiku untukmu. Namun ternyata kau enggan merawatnya, kau memilih melepas paksa hatiku demi dia ego yang kau miliki.
Aku pernah mempertaruhkan hidupku hanya untuk tetap berada di hadapmu. Bahkan saat kau tak lagi peduli dengan apa saja yang aku hadapi. Aku tetap saja ingin selalu memperjuangkanmu. Waktu itu bagiku, kau pernah begitu berarti, seseorang yang dengan sangat kuharapkan membalas perasaanku. Orang yang tak lagi ingin kuganti dengan yang lain. Namun akhirnya kita berakhir.
Aku kira patah hati tak pernah mampu membuatku jatuh cinta lagi. Sebab, begitu banyak doa yang kupercaya menjadi percuma. Namun aku salah. Waktu memberi penjelasan atas segalanya, bahwa secinta apa pun aku dulu kepadamu. Pada akhirnya, orang yang melukai tak selayaknya diperjuangkan lagi. Setelah patah hati dan lelah yang panjang, aku paham, cinta baru selalu akan datang. Meski patah hati bisa saja terulang. Tidak ada alasan untuk tidak bahagia. Itulah mengapa setiap orang patah hati tetap harus belajar membuka hatinya.
Aku tidak seharusnya mengingatmu yang tak lagi mengingatku. Aku paham betul, saat seseorang memilih pergi untuk hati lain artinya dia tidak layak lagi kembali. Itulah alasan mengapa cinta baru diciptakan. Agar manusia menyadari tidak selayaknya orang yang mengatakan cinta memilih pergi. Jika nyatanya kau tetap pergi. Tanamkanlah
untuk tidak pernah lagi meminta kembali. Karena bagiku, lebih baik patah hati dan kecewa oleh orang yang berbeda, daripada dipatahhatikan dan dikecewakan oleh orang yang sama. Sebab, pada akhirnya, setiap yang patah hati akan sampai pada titik: ternyata aku sudah baik-baik saja. Ternyata tak ada lagi perasaan yang sama. Dan nyatanya,
ada orang lain yang menggantikan tempatmu.
Share:

Tuesday, November 13, 2018

Hujan Mantan


Air hujan membasahi tanah hari ini, lebih tepatnya jam 17:45. Aku termenung di dekat teras depan rumahku, sesekali tanganku merasakan rintikan air itu, dan sesekali pula mataku tak mampu menahannya. Rindu ini membawa anganku ke masa tentangku dan dia, masa dimana aku berjuang bersamanya hingga akhirnya aku tak punya alasan lagi untuk bertahan, bertahan dengan semua rasa ini.
2 Bulan Sebelumnya...
Hari ini aku berjanji akan menjemputnya, ya cinta memang tidak butuh alasan untuk berkorban. Sekitar jam 4 sore aku berpamitan kepada ibuku, lalu mengendarai motorku menuju rumahnya, lumaya jauh sih sekitar 2 jam hehehe, maklum rumahnya diperkotaan sedangkan aku dipelosok desa, dia sudah menungguku, sungguh aku terlihat bodoh hari ini. Hanya karena cinta aku rela menjemputnya dengan status yang tidak jelas. Hanya karena aku percaya bahwa dia sangat menyayangiku aku sebagai lelaki rela menjemputnya. Melihatnya tersenyum membuatku menepis semua fikiran aneh dan konyol itu.
“Mau ke mana nih?” tanyaku menghampirinya
“Ke mana aja, ya udah yuk”
Dia mengangguk, kemudian aku menstarter motor perlahan. Aku tersenyum mendengarnya bicara banyak hal, hanya rasa nyaman yang kudapat tetapi dapat menumbuhkan banyak rasa untuknya.
“Ini mau ke mana?” ucapnya sedikit berteriak
“Terserah kamu saja” balasku mendekati telinganya
“Bagaimana kalau kemall aja?”
“Boleh”
Dia masih tetap banyak bicara, tentangnya, tentang kita. iya kita yang dulunya pernah menjadi sepasang kekasih, semuanya berakhir karena ketidak jujuran, bukan hal pada umumnya, memang seharusnya dari awal masalah ini diceritakan sehingga hubungan konyol ini tidak akan pernah terjadi
Tiba tiba hujan turun perlahan membuyarkan semua lamunan tentangku bersamanya, dulu. Aku memberhentikan motor maticku di depan sebuah toko yang cukup untuk berteduh.
“Sebaiknya kita pulang saja ya tidak usah ke mall nya ” ucap M
“Maksudnya pulang sekarang? kamu mau hujan hujanan?” tanyaku
“Ya emang kenapa”
“Kita tunggu hujannya reda dulu aja”
Ucapanku mengakhiri pembicaraan itu, semuanya hening seketika, hanya ada suara rintikan hujan yang semakin lama semakin kencang.
M terlihat gelisah, Maklum jam sudah menunjukan 11 malam, dan besok pagi di kerja... sebenarnya sama sihh akupun demikian, sepertinya dia tidak sabar untuk segera pulang lalu mengganti pakaiannya yang sedikit basah itu tetapi membuatnya sangat menggigil. Tak henti hentinya dia meniup tangannya, mungkin untuk membuat badannya terasa sedikit hangat. Sedangkan aku, apa yang bisa kulakukan untuknya?
“Sudah, tidak apa apa kita hujan hujanan saja” ucapnya
“Yakin?”
Dia tersenyum meyakinkanku, lalu aku menstarter motor ku, sesekali dia menggigil lagi tetapi ya sudahlah dia cukup tau aku menyayanginya meskipun aku tidak bisa menghangatkannya.
“Kamu tau tidak kenapa hari ini hujan?” tanyaku
“Kenapa?”
“Ya artinya kita nggak boleh keluar”
“Ihh.. kan kamu yang ngajakin”
“Iya iya, hujan turun itu menandakan kalau kita juga harus punya cerita bersama hujan dan dia menjebak kita supaya kita punya banyak waktu untuk bersama”
“Ohh” balasku dengan tersenyum
“Hanya ohh, aku tau kamu menyayangiku”
“Memang iya”
“Lalu kenapa kita tidak seperti dulu?”
“Bukankah aku sudah mengatakannya”
“Iya aku menyayangimu dan akan selalu menemanimu”
“Sudahlah, hentikan, ”
“Seharusnya kamu membawa jaket M, kalau begini mau bagaimana? kelemahanmu kan terkena air hujan, malah meyakinkanku untuk hujan hujanan. Seharusnya aku tidak menurutimu tadi M, kalau kamu sampai sakit bagaimana? besok kamu juga harus kerja kan? aduh bagaimana ini M” ucapku dengan cerewetnya
“Sudahlah aku tidak papa” ucapnya dengan tertawa, dan suaranya sedikit hangat di telingaku.
“Kamu menertawaiku ?”
“Bukan begitu, tetapi suara cemprengmu sungguh membuatku rindu. Sudahlah aku berjanji akan baik baik saja selama bersamamu”
Mungkin hanya itu yang kuingat secara jelas, lalu semuanya menghilang, ada seseorang yang membuat M tidak seperti M yang pertama kukenal dan mulai hari ini aku berhenti dengan semua tentang dirinya. Rasa rindu pasti ada tetapi itu juga tak akan membawanya kembali, dan dia juga terlihat baik baik saja tanpaku.
Terima Kasih lagi yang kedua kalinya M
x
x

Share: